Mitos Fakta Bayi Sakit Ibu yang Minum Obat

Banyak orang masih percaya kalau bayi tiba-tiba rewel, demam, pilek, atau bahkan diare itu gara-gara ibunya minum obat tertentu. Entah obat sakit kepala, obat flu, obat pegal, atau bahkan cuma jamu. 

Pokoknya kalau bayi kenapa-kenapa, yang disalahin duluan hampir selalu: “Ibunya minum obat, ya?” Padahal kenyataannya nggak sesederhana itu, dan sering kali kepercayaan ini kebawa turun-temurun tanpa pernah dicek bener atau enggaknya. 

Secara mitos, memang ada anggapan kuat kalau apa pun yang masuk ke tubuh ibu—terutama ibu menyusui—pasti langsung “nyampe” ke bayi lewat ASI. 

Jadi begitu bayi batuk sedikit atau badannya hangat, langsung deh muncul vonis dadakan: “Itu tuh efek obat yang diminum ibunya.” Padahal tubuh manusia nggak kerja kayak pipa bocor yang apa pun lewat langsung ngalir mentah-mentah. 

Tubuh ibu punya sistem metabolisme, penyaringan, dan dosis yang bikin zat tertentu dipecah dulu sebelum akhirnya (kalau pun iya) masuk ke ASI. Tapi ya namanya mitos, sering kali logikanya kalah sama rasa takut dan kekhawatiran berlebihan. 

Kalau dilihat dari sisi fakta, memang benar ada beberapa jenis obat yang bisa memengaruhi bayi, terutama kalau dikonsumsi ibu menyusui tanpa aturan yang jelas. 

Tapi jumlahnya nggak sebanyak yang dibayangkan orang. Banyak obat yang justru aman dikonsumsi ibu, karena kandungan yang masuk ke ASI itu sangat kecil, bahkan nggak signifikan sama sekali buat tubuh bayi. 

Masalahnya, mitos keburu menyebar lebih cepat daripada penjelasan medis. Akhirnya ibu jadi serba takut, sampai-sampai sakit ditahan, kepala pusing dibiarkan, badan demam nggak diobati, cuma karena khawatir bayinya kenapa-kenapa. 

Yang sering luput dibahas, bayi bisa sakit karena banyak faktor. Bisa karena daya tahan tubuhnya memang lagi turun, bisa ketularan dari orang sekitar, bisa karena cuaca, bisa juga karena fase tumbuh kembang. 

Tapi karena kebetulan ibunya habis minum obat, ya obat itu yang dijadikan kambing hitam. Padahal korelasi belum tentu sebab-akibat. Ini mirip kayak bilang hujan turun karena kita habis nyuci motor—padahal ya kebetulan aja waktunya barengan. 

Di sisi lain, ada juga fakta pahit yang jarang diomongin: stres dan kelelahan ibu justru bisa lebih berpengaruh ke kondisi bayi dibanding obat yang diminum. Ibu yang capek, kurang tidur, dan panik berlebihan malah bisa bikin ASI nggak optimal. 

Tapi anehnya, yang disorot malah obatnya, bukan kondisi mental dan fisik ibunya. Seolah-olah ibu harus selalu “suci total”, nggak boleh sakit, nggak boleh minum apa-apa, demi bayi. Padahal ibu juga manusia, bukan robot penghasil ASI. 

Intinya, mitos atau fakta bayi sakit ibu yang minum obat itu jawabannya nggak hitam-putih. Ada mitos yang keburu dipercaya, ada fakta yang sering disalahpahami. 

Yang jelas, nggak semua bayi sakit itu karena ibunya minum obat, dan nggak semua obat otomatis berbahaya. 

Yang paling penting justru bukan panik atau menyalahkan, tapi paham konteks, paham kondisi, dan nggak gampang termakan omongan yang belum tentu benar. 

Karena di dunia parenting, kadang yang bikin ribet bukan bayinya, tapi mitos-mitos yang terus dipelihara tanpa mau dikritisi. #Mitos